Buah Bolok
Kali
ini saya akan mencoba menerjemahkan salah satu nyanyian rakyat yang berasal
dari Kalimantan Timur, khususnya nyanyian rakyat dari masyarakat Kutai.
Nyanyian
rakyat termasuk bagian tradisi lisan. Nyanyian rakyat atau folksong adalah
salah satu genre atau bentuk folklor yang terdiri dari kata-kata dan lagu, yang
beredar secara lisan diantara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional,
serta banyak mempunyai varian (Brunvand 1968 : 130)
Tidak
bisa dipungkiri bahwa menerjemahkan sebuah lagu itu rumit. Banyak sekali faktor
yang menyebabkan rumitnya menerjemahkan, karena banyak sekali faktor yang
menyebabkannya salah satunya adalah terdapat kata yang tidak bisa dipahami.
Karena suku Kutai bukan hanya satu saja, namun dibagi lagi seperti Kutai Muara
Kaman, Kutai Tenggarong, Kutai Kota Bangun, Kutai Melak, Kutai Ancalong dan
masih banyak lagi. Setiap daerah bahasanya berbeda-beda walaupun sama-sama suku
Kutai.
Kali
ini saya mencoba menerjemahkan nyanyian rakyat kutai :
• Buah Bolok
Buah bolok
kuranji papan
dimakan
mabok dibuang sayang
busu embok
etam kumpulkan
rumah-rumah
jabok etam lestarikan
Buah salak
muda diperam
dimakan
kelat dibuang sayang
sepupu
densanak etam kumpulkan
untuk
menyambut wisatawan
Buah
terong digangan nyaman
Jukut
belanak tulung panggangkan
Musium Tenggarong Mulawarman
Yok
densanak etam kerangahkan
Buah bolok
kuranji papan
Dimakan
mabok dibuang sayang
Keroan
kanak sekampongan
Etam begantar bejepenan
• Buah Bolok
Buah bolok
kuranji papan
Dimakan
mabuk dibuang sayang
Paman bibi
kita kumpulkan
Rumah-rumah
lapuk kita lestarikan
Buah salak
muda disimpan
Dimakan
pahit dibuang sayang
Sepupu
saudara kita kumpulkan
Untuk
menyambut wisatawan
Buah
terong disayur enak
Ikan
belanak tolong dipanggangkan
Musium
tenggarong Mulawarman
Ayo
saudara kita pamerkan
Buah bolok kuranji papan
Dimakan
mabuk dibuang sayang
Semua
anak-anak sekampungan
Kita
bergantar berjepenan
Lagu
ini berisi tentang mengajak orang-orang suku Kutai untuk melestarikan
kebudayaan dan pamerkan atau promosikan kebudayaan yang ada di Kalimantan
Timur, khususnya daerah Tenggarong dan sekitarnya.
Pada
bait pertama terdapat lirik "buah bolok kuranji papan". Apa itu buah
bolok dan kuranji? Buah bolok adalah buah yang terdapat di Kalimantan Timur,
buah ini memiliki rasa asam dan sedikit manis. Namun sekarang kita sulit
menemukannya, entah sudah punah. Selanjutnya "dimakan mabok dibuang
sayang" dimakan mabuk dan bila dibuang sayang. Kemudian terdapat lirik
"busu embok etam kumpulkan" yang berarti paman dan bibi (keluarga)
mari bersama-sama atau dikumpulkan.
Tidak
semua kata yang ada didalam lagu ini dapat dipahami maknanya. Seperti kata
keranji, saya sering mendengar kata ini dilagu Buah Bolok, namun sampai saat
ini saya belum mengetahui arti yang sebenarnya. Karena dalam kehidupan
sehari-hari dari saya kecil hingga sekarang tidak ada saya temukan orang yang
mengatakan kata kuranji kepada saya, baik keluarga maupun tetangga.
Saya
bertanya kepada beberapa orang, apa itu kuranji? Ternyata kuranji itu buah yang
bentuknya bulat atau seperti buah melinjo dan rasanya asam seperti asam Jawa.
Ia sama seperti buah bolok.
Kalimat
mengajak pada bait pertama " busu embok etam kumpulkan" yang artinya
paman dan bibi kita kumpulkan "rumah-rumah jabok etam lestarikan"
rumah-rumah bahari (rusak, lapuk) kita
lestarikan yaitu dengan cara dirawat, renovasi, dan dijadikan objek wisata.
Pada
bait kedua yaitu "buah salak muda diperam" artinya buah salak muda
disimpan. Disini, buah salak mengacu pada generasi muda yang ada didaerah tersebut.
Kemudian "dimakan kelat dibuang sayang" yang artinya dimakan pahit (
terasa aneh dilidah, tdk ada rasa manis). Dimana zaman sekarang arus
globalisasi sangat kuat dan kebanyakan generasi muda malah menyukai budaya dari
luar, sedangkan budaya sendiri tidak dilestarikan. Dan yang terakhir dari bait
yang kedua ini yaitu "sepupu densanak etam kumpulkan" yang berarti
sepupu dan saudara (generasi muda, orang-orang suku kutai, keluarga) kita
kumpulkan. Dan "untuk menyambut wisatawan" maksudnya yaitu mengajak
generasi muda, orang-orang suku kutai beramai-ramai menyambut pengunjung baik
dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Bait ketiga yaitu "buah terong digangan
nyaman" artinya buah terong disayur enak. Maksudnya bila diolah objek
wisata yang ada, maka objek wisata tersebut akan terkenal dan semakin banyak
pengunjungnya. Kemudian "jukut belanak tulung panggangkan" artinya
ikan belanak tolong dipanggangkan. Selanjutnya "musium Tenggarong
Mulawarman" dan "yok densanak etam kerangahkan" maksudnya yaitu
mengajak generasi muda, orang-orang suku kutai,
serta
keluarga untuk merasa bangga akan kebudayaan dan musium Tenggarong Mulawarman
dengan cara memamerkan dan mempromosikan kepada para wisatawan. Musium
Tenggarong Mulawarman merupakan musium kebanggaan masyarakat suku kutai.
Didalamnya terdapat peninggalan-peninggalan dan sejarah kerajaan kutai.
Bait
ke empat mengalami pengulangan seperti yang sebelumnya yaitu "buah bolok
kuranji papan" dan "dimakan mabok dibuang sayang" artinya
dimakan mabuk dibuang sayang. Kemudian "keroan kanak sekampongan"
keroan (semua orang, sekumpulan), kanak artinya anak-anak, sekampongan yang
artinya sekampungan. Selanjutnya "etam begantar bejepenan" artinya
mari kita menari gantar dan jepen. Gantar yaitu tari pergaulan antara muda mudi
yang berasal dari suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung, di Kab. Kutai Barat.
Tarian ini melambangkan kegembiraan dan keramahan suku Dayak menyambut tamu
yang dihormati. Sedangkan tari Jepen yaitu tari yang berasal dari suku kutai
yang biasanyta diiringi oleh musik tingkilan. Jepen tempo dulu berfungsi
sebagai hiburan dalam rangka pengobatan raja-raja dari kesultanan kutai.
Sekarang fungsinya yaitu acara penyambutan tamu, upacara perkawinan, HUT
Samarinda, HUT Provinsi Kalimantan Timur, Erau dan Event-event yang lainnya.
Sebenarnya
banyak lagi lagu kutai yang lainnya, namun yang sangat disayangkan masih
terdapat kata asing didalamnya. Mari etam lestarikan seni dan budaya yang ada
di Kalimantan Timur, khususnya kebudayaan kutai. Hanya itu saja yang dapat saya sampaikan, semoga
apa yang telah saya sampaikan bermanfaat.
Samarinda, 27 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar