Rabu, 01 Maret 2017

Permainan Tradisional dan Permainan Modern

Permainan Tradisional dan Permainan Modern
(Dibacakan pada acara Erau, di Tenggarong Kutai Kartanegara)
Belogo yaitu permainan khas masyarakat kutai. Dimainkan dengan cara dicungkil menggunakan tongkat yang disebut campak. Belogo dimainkan secara beregu dan terdiri dari 3 orang yang setiap orang wajib menjatuhkan 3 logo. Setiap orang memiliki tugas masing-masing yaitu menjatuhkan logo yang berbeda atau terdapat 3 target sepanjang lintasan belogo dengan jarak antar sasaran sejauh 8 meter. Setiap sasaran memiliki nilai skor yang berbeda. Jika sasaran dapat dijatuhkan pada cungkilan pertama,maka akan mendapat bonus skor tambahan. Jika ada pemain yang dapat menjatuhkan sasarannya dalam satu pukulan, maka pukulan berikutnya dapat digunakan untuk membantu teman timnya. Setiap pemain memiliki dua kali kesempatan untuk menjatuhkan sasarannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Folklor merupakan adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-menurun, tetapi tidak dibukukan.
Didalam buku karya Dendy Sugono bahwa Folklor yang diciptakan, disebar luaskan, dan diwariskan dibentuk lisan (Bahasa rakyat, teka teki, puisi rakyat, cerita prosa rakyat, dan nyanyian rakyat) Bukan Lisan Folklor yang diciptakan, disebar luaskan, dan diwariskan tidak dibentuk secara lisan ( arsitektur rakyat, kerajinan tangan rakyat, pakaian dan perhiasan tradisional, obat-obatan tradisional, makanan dan minuman tradisional, bunyi isyarat, dan musik tradisional).

Era globalisasi membawa banyak pengaruh terhadap gaya hidup masyarakat saat ini, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Salah satunya yang sangat berpengaruh adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menghasilkan berbagai macam peralatan untuk membantu manusia dalam pekerjaannya dan membantu manusia dalam menciptakan berbagai jenis hiburan.

Dengan perkembangan teknologi yang mencakup banyak aspek, jenis-jenis permainan pun mendapatkan pengaruhnya. Sehingga hal tersebut muncullah istilah permainan modern.
Permainan modern itu adalah permainan yang memanfaatkan teknologi didalamnya seperti game online. Dan kini permainan tersebut banyak digemari oleh anak-anak bahkan kalangan remaja dan dewasa. Dengan munculnya permainan modern ini maka eksistensi permainan tradisional menjadi berkurang dan tidak menarik.

Permainan modern ini juga selain memanfaatkan teknologi didalamnya juga ciri khas dari permainan modern ini kurang adanya pola gerak, dibandingkan dengan permainan tradisional yang banyak melakukan aktivitas fisik yang baik bagi kesehatan. Perubahan pola anak-anak yang bermain dari permainan tradisional ke permainan modern pun berubah, anak-anak yang menyukai permainan modern lebih cenderung mengalami kurangnya komunikasi, menyendiri, mengurung diri, tidak peduli akan yang ada disekelilingnya, dan ia bersifat individualistik. Sedangkan permainan tradisional mengajarkan anak untuk bekerjasama, kejujuran, kekompakan, keuletan, dan olah fisik.

Didalam buku karya  Hasan Alwi mengatakan bahwa permainan berasal dari kata per yang berarti demi : satu-satu atau tiap-tiap. Sedangkan main berarti melakukan permainan untuk menyenangkan hati ( dengan menggunakan alat-alat tertentu). Tradisional berasal dari kata tradisi yaitu adat kebiasaan turun menurun yang masih dijalankan dimasyarakat. Jadi permainan tradisional adalah permainan  yang muncul atau diwariskan secara turun menurun dimasyarakat sekitar.

Didalam buku karya Mohamad Ngafenan mengatakan bahwa folklor adalah cerita rakyat yang bersifat anonim masih kuat beredar ditengah masyarakat. Yang termasuk folklor misal humor, sindiran dan sebagainya. Seperti permainan yang satu ini, permainan tradisional ini masih ada dan dilestarikan oleh masyarakatnya.

BELOGO

Belogo yaitu permainan tradisional dari suku kutai. Menurut Dendy Sugono, belogo berasal dari kata logo yang berarti huruf atau lambang yang mengandung makna, terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan dan sebagainya. Logo tersebut terbuat dari batok kelapa berbentuk segi lima. Dimainkan dengan cara dicungkil menggunakan tongkat yang disebut campak.
Belogo dimainkan secara beregu dan terdiri dari 3 orang yang setiap orang wajib menjatuhkan 3 logo. Setiap orang memiliki tugas masing-masing yaitu menjatuhkan logo yang berbeda atau terdapat 3 target sepanjang lintasan belogo dengan jarak antar sasaran sejauh 8 meter. Setiap sasaran memiliki nilai skor yang berbeda. Jika sasaran dapat dijatuhkan pada cungkilan pertama,maka akan mendapat bonus skor tambahan.
Jika ada pemain yang dapat menjatuhkan sasarannya dalam satu pukulan, maka pukulan berikutnya dapat digunakan untuk membantu teman timnya. Setiap pemain memiliki dua kali kesempatan untuk menjatuhkan sasarannya.
Permainan tradisional dimasyarakat yang satu ini sangat diminati oleh berbagai kalangan, tidak hanya dari kalangan anak-anak dan remaja saja, akan tetapi kalangan orang tuapun ikut memainkannya. Hingga saat ini, permainan tradisional ini masih ada dan dilestarikan oleh masyarakatnya, bahkan menjadi ajang perebutan prestasi bagi masyarakat suku kutai dalam acara erau yang diselenggarakan setiap setahun sekali dikota raja, yaitu di Tenggarong.

Nilai budaya yang kita dapat dari permainan yang satu ini yaitu keterampilan, kerja keras, menjalin hubungan yang baik didalam masyarakat, kerja sama, serta sportivitas yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar