Taman
Samarendah terletak di antara jalan Bhayangkara, Basuki Rahmat, Awang Long, dan
Milono ini merupakan salah satu tempat yang terkenal di kota Samarinda. Setelah
lampu hias dan patung kuda yang dikelilingi dengan air mancur diresmikan,
setiap malam lampu hias dan air mancur tersebut selalu dihidupkan. Lampu hias
itu berganti warna, dalam satu menit terdapat beberapa warna yaitu merah,
hijau, biru, kuning, dan ungu.
Saat
ini tampilan Taman
Samarendah telah diperindah dengan tower lampu hias yang menjulang dan air
mancur mengelilingi patung kuda. Biasanya sebelum azan magrib, tower tersebut sudah dinyalakan oleh seseorang yang bertugas
menyalakan dan mematikan lampu di taman. Setiap sore masyarakat datang ke Taman Samarendah, pada
hari sabtu dan minggu jumlah masyarakat
yang datang ke taman meningkat.
Dulu
sebelum tower dan air mancur yang mengelilingi patung kuda dibuat, di taman
hanya terdapat tulisan Taman
Samarendah yang menghadap jalan Awang Long dan Bhayangkara. Sebelum ada juru
parkir di taman, masyarakat bebas parkir dan banyak orang yang kehilangan helm.
Masyarakat jarang pergi ke taman karena tidak ada sesuatu yang menarik, bangku
taman hanya sedikit, pohon berukuran
besar dan rindang untuk berteduh dari sinar matahari saat pagi maupun sore
hari.
Sebelumnya
di depan kantor Catatan Sipil Samarinda terdapat lapangan, yaitu lapangan Kini
Balu, namun kini sudah tidak
ada karena pembangunan taman Samarendah.
Taman Samarendah yang kita
lihat saat ini dibangun di atas lokasi SMP 1 Samarinda dan SMA 1 Samarinda
serta sebelum taman dibangun, terdapat simpang 4 yaitu Jalan Bhayangkara,
Basuki Rahmat, Awang Long dan Milono, namun saat ini simpang empat tersebut
sudah tidak ada lagi. Saat kita ingin pergi ke jalan Basuki rahmat dari arah
jalan Milono, maka kita harus mengelilingi Taman
Samarendah terlebih
dahulu karena apabila kita tidak mengelilingi Taman Samarenadah,
kita melanggar peraturan lalu lintas di Samarinda.
Dari
jalan Awang Long yang pertama kita lihat
saat siang hari yaitu tower berwarna putih bentuknya seperti spiral. Bagian
bawah tower terdapat 6 patung kuda berwarna putih dan di bawahnya terdapat
kolam, pada bagian tengahnya ada 82 air mancur. Serta di depan patung kuda terdapat
tempat duduk terbuat dari beton, lalu rambu lalu lintas berupa persimpangan bundaran
dan tulisan Taman Samarendah yang ditulis dengan huruf kapital berukuran besar
berwarna merah, terdapat ukiran pada tembok taman bermotif batik Samarinda dan
motif batik Kalimantan Timur yang
didominasi dengan warna kuning, berkombinasi dengan warna putih dan merah.
Pada
bagian bawah dari tower terdapat sebuah ruangan khusus untuk menyalakan dan
mematikan lampu di taman. Pada bagian belakang tower terdapat sebuah pintu
berwarna hijau dan terdapat tangga yang sengaja dibiarkan tergeletak di tanah.
Kemudian terdapat tempat duduk dari beton dan berseberangan dengan tulisan
Taman Samarendah yang menghadap ke jalan Bhayangkara.
Pada
bagian sebelah kanan tulisan Taman
Samarendah terdapat sebuah tangga dengan 6 buah anak tangga dan jalan khusus
untuk kursi roda atau sepeda. Pada bagian sebelah kanan terdapat 16 tempat
duduk dari pohon-pohon besar yang di potong menjadi beberapa bagian dan
terdapat 7 tempat sampah di beberapa titik. Kemudian terdapat 7 tempat duduk
terbuat dari beton dan bunga yang ditanam di tengah-tengah ban mobil.
Pada
bagian sebelah kiri tulisan Taman
Samarendah terdapat sebuah tangga dengan 6 anak tangga dan jalan khusus untuk
kursi roda atau sepeda. Pada bagian sebelah kiri terdapat 9 tempat duduk dari pohon-pohon
besar di potong menjadi beberapa bagian dan terdapat tumpukan pasir yang
sengaja dibiarkan dekat tangga. Lalu terdapat lampu taman yang memiliki hiasan
menyerupai daun dan bentuk bola lampu seperti permen lollipop yang berukuran
besar.
Saat
ini sudah ada juru parkir di taman dan jumlah kehilangan helm berkurang.
Masyarakat melakukan berbagai kegiatan di taman seperti joging, tempat
berkumpulnya komunitas seperti komunitas hewan dan sepatu roda anak-anak. Taman
ini lumayan bagus untuk yang suka foto-foto, baik foto sendiri maupun bersama
keluarga dan teman-teman. Pada malam hari kita dapat melihat keindahan lampu
hias pada tower dan air mancur, tower tersebut seperti tower yang ada di Dubai.
Melihat
minat masyarakat saat ini, apabila tempat duduk ditambah, disediakan keran air
untuk mencuci tangan, serta pohon-pohon bertumbuh tinggi dan rindang maka Taman Samarendah akan
terus dikunjungi masyarakat. Kemudian fasilitas seperti bangku taman ditambah, lampu taman diperbanyak dan lebih terang, maka
masyarakat akan terus menerus mengunjungi taman. Kemudian apabila pemerintah menyediakan dana
untuk perawatan pada taman yang dilakukan secara rutin dan masyarakat membantu
dengan cara tidak membuang sampah sembarang di taman, serta tidak merusak fasilitas
yang ada, maka fasilitas di taman akan ditambah.
Apabila
masyarakat dan pemerintah tidak saling membantu, baik itu dalam perawatan pada
taman maupun dalam menjaga kebersihan taman, Taman Samarendah akan jarang dikunjungi
oleh masyarakat. Akhirnya masyarakat tidak ada yang berkunjung di Taman Samarendah, akibat dari
tidak adanya kepedulian dari pemerintah maupun masyarakat.