Rabu, 25 Oktober 2017

Tutorial Gantungan Kunci Tali Kur



Sejarah Tali Kur

Kerajinan tas tali kur ini sebenarnya terkenal atau populer di seluruh dengan nama Macrame. Nah, di Indonesia sendiri umum dipanggil dengan nama tali kur. Macrame dipercaya berasal dari penenun Arab pada abad ke-13 yang mana saat itu mereka membuat simpul dari benang-benang. Simpul tersebut dirangkai hingga ke tepi kain sambil menggerakkan tangan hingga membentuk anyaman yang dekoratif menjadi syal, kerudung, dan handuk.
Kata macrame sendiri berasal dari bahasa Arab yakni migramah (مقرمة), yang bermakna handuk bergaris-garis, selubung bersulam, atau hias pinggiran. Menurut beberapa sumber, setelah Moorish ditaklukkan, seni macrame ini kemudian dibawa ke Spanyol dan menyebar ke seantero Eropa. Lalu, diperkenalkan ke Inggris pada masa Maria II of England di akhir abad ke-17.
Kerajinan ini menyebar dengan cepat dengan perantara para pelaut yang ternyata mengerjakan kerajinan tali kur ini saat berlayar lalu kemudian diperjualbelikan di daerah tempat mereka mendarat. Sebab inilah kemudian seni tali kur ini bisa menyebar hingga ke tanah Cina dan belahan dunia lainnya.

Tali Kur di Abad 19-an
Pada abad ke-19, pelaut Amerika dan Inggris menciptakan bell fringe, tempat tidur gantung, dan ikat pinggang yang lalu disebut dengan rajutan kotak sebab ketika dikerjakan simpul yang banyak digunakan adalah simpul berbentuk kotak-kotak.
Macrame atau tali kur terpopuler di zaman Victoria ialah Sylvia’s Book Macrame Lace (1882), menjadi favorit sebab menunjukkan kepada tiap pembacanya tentang cara bagaimana mengerjakan banyak trimming dengan menggunakan warna hitam dan warna pilihan lain. Hasil akhirnya bisa dipakai untuk aksesoris rumah tangga, untuk di rumah, taman pesta, pantai, dan lain sebagainya.
Walau populeritasnya sempat menurun, namun saat ini kembali naik daun lalu dijadikan untuk membuat hiasan dinding, seprai, celana pendek jins kecil, bahan pakaian, gorden, taplak meja, gantungan tanaman dan lain-lain.

Perkembangan Tali Kur di Indonesia
Akhir-akhir ini kesenian macrame (tali kur) berupa kalung, gelang kaki, dan gelang tangan menjadi bentuk yang paling populer digunakan di Indonesia. Tidak hanya itu, tali kur juga diaplikasikan menjadi bermacam-macam barang yang diinginkan oleh masyarakat tanah air,
Contohnya yaitu tas dari tali kur, gelang, gantumgan kunci, kalung, gelang, dompet, tempat tisu, dan masih banyak lagi.
Kali ini saya akan membuat tutorial  gantungan kunci berbentuk daun (menurut saya hihihi)
Baiklah langsung saja, hal-hal yang diperlukan yaitu :
· Tali kur
· Gunting
· Korek gas
· Gantungan kunci
Langkah pertama :
 Potong tali kur sekitar 50 cm, terdapat satu tali berwarna coklat lalu lilitkan tali ini dua kali pada tali berwarna kream yang dibiarkan (bisa diandaikan dengan rumah, tali yang diam atau dibiarkan itu bisa disebut dengan tiang dan tali yang dililitkan itu disebut dengan papan yang akan dipasang untuk dinding sebuah rumah). Lalu tambahkan satu tali berwarna kream, kemudian lilitkan dua kali lagi. Permainan warna : diam (kream) dan tali yang dililit (coklat, kream), ini untuk baris pertama.


Langkah kedua :
Lilitkan tali berwarna kream pada tali berwana coklat yang dibiarkan  dan tambahkan satu tali yang kemudian dililitkan ketali berwarna coklat, itu sebagai pengunci. Permainan warna : diam (coklat) dan tali yang dililit ( kream, kream, coklat), ini pada baris kedua.

Langkah ketiga :
Lilitkan tali berwarna kream pada tali berwana kream yang dibiarkan  dan tambahkan satu tali yang kemudian dililitkan ketali berwarna kream, itu sebagai pengunci. Permainan warna : diam (kream) dan tali yang dililit (kream, coklat, coklat, kream), ini pada baris ketiga.


Langkah keempat :
Lilitkan tali berwarna coklat  pada tali berwana kream yang dibiarkan  dan tambahkan satu tali yang kemudian dililitkan pada tali berwarna coklat.  Permainan warna :  diam (kream) dan tali yang dililit (coklat, coklat, kream, kream, coklat yang sebagai pengunci), terdapat pada baris keempat.




Langkah kelima :
Lilitkan tali berwarna coklat yang merupakan pengunci ketali warna kream yang dibiarkan diam pada proses yang sebelumnya

Langkah keenam :
Kemudian setelah melilit dibaris keempat, maka  harus dikurangi satu tali yang digunakan sebagai pengunci pada proses sebelumnya.
Pada daun yang kedua ini awal mengerjakannya dari bawah keatas, sedangkan daun pertama mengerjakan dari atas lalu kebawah.


a. Baris yang ditunjuk oleh panah merupakan baris keempat dari daun kedua. Susunan warnanya : diam (kream) dan tali yang dililit (coklat, kream, kream, coklat, coklat)
b. Tali berwarna coklat pada baris keempat dikurangi dan dibiarkan diam.
Langkah ketujuh :
Gunting tiga helai tali kur dan sisakan sekitar 1 cm, kemudian bakar (meleleh) dengan korek gas dan rekatkan pada bagian belakangnya. Sisakan dibagian kanan dua helai dan sebelah kiri dua helai.


Langkah kedelapan :
Selanjutnya empat helai yang tersisa dianyam bentuk sampul, lalu ujung tali di bakar (meleleh) dan direkatkan pada bagian belakang anyaman tersebut. terakhir berilah gantungan kunci.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat bagi teman-teman yang ingin belajar membuat gantungan kunci dari tali kur. J

Daftar pustaka
https://tekoneko.net/tas-tali-kur/s